Translate

Minggu, 24 Juni 2012

PEMASANGAN DISTRIBUTOR

Setelah kita melepas distributor dari mesin kita lalu memeriksanya , dan setelah memeriksanya tentunya kita harus memasang kembali distributor ke mesin. Berikut adalah langkah langkah pemasangan distributor pada mesin ialah :

1. Menyesuaikan tanda  / coakan pada puly poros engkol tepat pada saat pengapian (sesuai spesifikasi).
2. Memeriksa apakah langkah kompresi pada saat itu terjadi pada silinder nomor 1 apakah silinder nomor 4. pemeriksaan dapat dilakukan dengan membuka tutup pengisian oli pada mesin, lalu jika rocker arm dapat digerakkan (posisi bebas) berarti saat itulah pada silinder 1 tejadi langkah kompresi. dan jika rocker arm tidak dapat digerakkan berarti kompresi terjadi pada silinder 4.
3. Setelah menemukan kompresi terjadi pada silinder keberapa lalu arahkanlah rotor ke arah terminal kabel busi silinder yang terjadi langkah kompresi.
4. sesuaikanlah pasangan distributor yang berada di dalam mesin dengan menggunakan obeng sesuai dengan arah pasangan yang ada pada ujung bawah distributor.
5. karena profil gigi pada distributur tidak vertikal maka putarlah beberapa derajat berlawanan arah dengan jarum jam agar nantinya pemasangan tepat.
6. setelah terpasang maka setellah saat pengapian sesuai dengan spesifikasi.

Minggu, 21 Agustus 2011

SISTEM PENGAPIAN BATERAI KONVENSIONAL


SISTEM PENGAPIAN BATERAI KONVENSIONAL



pada motor bakar dengan sistem pengapian secara konvensional terdapat dua jenis sistem pengapian yaitu dengan menggunakan magnet dan menggunakan batere. Kedua jenis sistem adalah jenis sistem pengapian yang paling sederhana karena sudah tidak digunakan lagi sejak abad 20.
Prinsip terbentuknya bunga api dengan alat penyala magnet adalah sebagai berkut :
  1. kunci kontack posisi on platina (breaker points) tertutup.
    arus mengalir dari baterai menuju kumparan distributor melewati kumparan primer. Arus yang mengalir tersebut langsung dimasakan saat melalui distributor (karena platina menutup).pada saat itu terjadi kemagnetan pada kumpoaran primer.
  2. Kunci kontak on platina mulai membuka.
    yang terjadi adalah arus primer terputus karena bagian platina terbuka oleh cam maka medan magnet hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder dan mampu menghasilkan tegangan mencapai 20000 volt atau lebih sehingga timbul bunga api pada busi.
    Bunga api listrik juga terjadi pada setiap gap termasuk pada platina. oleh karena itu dipasang kondensor guna menyerap arus induksi.
  3. Kunci kontak pada posisi off tidak ada arus listrik yang mengalir ke rangkaian sistem pengapian sehingga tidak terjadipengapian karena aliran arus listrik hanya mengalir sampai sakelar kontak.

Pada sistem pengapian dengan menggunakan batere hampir sama dengan sistem pengapian menggunakan magnet hanya saja arus listrik dapasok oleh batere yang dialirkan ke koil dan menghasilkam arus primer. Ketika arus primer ini terputus oleh gerakana cam, timbul arus induksi yang sangat tinggi dan arus inilah yang menyebabkan terbentuknya bunga api pada busi.




Senin, 08 Agustus 2011

APLIKASI HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

APLIKASI HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatan benda tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari:


1. KARATE
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita perhatikan karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar.

2. MOBIL

Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan pergi ke bengkel untuk ketok magic. Lho kok jadi ngomongin ketok magic ya… wajah saya aja ya, yang diketok magic supaya lebih halus sperti primus hehehe. Ok cukup ketok magicnya. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih terjamin.

3. BALON DAN SABUK PENGAMAN
Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin keselamatan pengemudi pada saat tetabrak. Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi. Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir), wah bisa terbang dong (guyon….). Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain elastis.. tis… tis….

4. SARUNG TINJU
Chris John seorang petinju juara dunia asal Indonesia (hebat ya) pada saat bertinju menggunakan sarung tinju, ya iyalah masa sarung yang kupakai waktu habis di sunat dulu.
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju ini berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls ketika memukul lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya yang bekerja juga semakin kecil sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.

5. PALU
Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja. Kenapa tidak dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu, nggak mahal lagi (hemat atau pelit kambuh!!!) Palu dibuat dengan bahan yang keras agar selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan lebih besar. Jika gaya impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.

6. MATRAS
Waktu pelajaran olahraga di sekolah dulu (sambil membayangkan ni…) guruku akan mengambil nilai lompat tinggi. Galah yang dipasang horizontal nggak terlalu tinggi sekitar 1-1,2 meter terus di bawah galah diletakan matras. Aku bersiap di garis start dan berlari kemudian melompat seperti jaguar alaaahh jaguar atau jagoan neon ni. Aku berhasil melompati galah tersebut dan mendarat dengan tawaan dan teriakan teman-teman. Pada saat mendarat aku terpeleset dan bokongku menerpa (lho kok menerpa nggak apa-apa biar agak romantis) matras. Saat kuliah dan belajar tentang impuls apa jadinya ya kalo pada saat aku melompat dibawahnya tidak ada matras.
Matras dimanfaatkan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang relatif lebih lama menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.